MAKASSAR– Perayaan Idul Adha 1444H selalu menjadi momen penuh makna bagi umat Islam di dunia. Setidaknya ada dua hal pokok yang selalu menonjol dalam momen tersebut yaitu ibadah haji dan daging kurban.
Begitu juga dengan puluhan Warga Griya Antang Harapan yang sejak pagi sudah berbondong-bondong melakukan shalat Ied di Masjid Baburroyyan Griya Antang Harapan Makassar, kamis(29/6).
Sebagai Khatib sekaligus Imam pada sholat Idul Adha 1444H Resky Al Hadawiy, dalam khotbahnya menyampaikan bagaimana sebagai ummat muslim harus belajar teladan dari nabi Ibrahim yang rela menyerahkan anaknya untuk disembelih dan dijadikan kurban.
“Dari nabi Ibrahim kita belajar tentang penundukan diri, bagaimana sebagai ummatNya mau menundukkan diri atas perintah Allah untuk mengorbankan Anak Tunggalnya untuk dijadikan korban sembelihan. Implementasi untuk dunia sekarang yaitu kita harus taat dan tunduk atas perintahNya,” jelasnya.
Lebih dalam ia membahas tentang Idul Adha, Idul Adha identik dengan ibadah Haji/Umroh dan hewan kurban. Banyak masyarakat yang melakukan ibadah Haji/umroh pada saat seperti ini untuk mengenang perjalanan dan kisah nabi Ibrahim bersama keluarganya.
Sedangkan Hewan kurban mengisyaratkan saat Allah meminta nabi Ibrahim untuk menyerahkan anaknya sebagai kurban, Cerita tersebut menunjukkan bahwa tak ada harta paling sejati dan paling mahal dibanding penundukan dan ketaatan secara total kepada Allah subahanna wataala.
“Pelaksanaan kurban atau penyembelihan hewan kurban mempunyai makna solidaritas pelaksana kurban kepada kaum fakir, miskin, kerabat, dan tetangga sekitar dengan berbagi daging kurban,” jelasnya.
Mari maknai lebaran Idul Adha 1444H dengan melakukan kebaikan kepada sesama dan beribadah lebih khusuk kepada Allah Sallalahu Waalaisalam.