MAKASSAR– Finance Expo 2023 kembali digelar. Kali ini Makassar jadi Tuan Rumah peringatan Bulan inklusi Keuangan (BIK). Kegiatan ini digelar selama dua hari sabtu dan minggu, 28-29 oktober 2023 di Anjungan Pantai Losari Makassar.
Dalam kesempatan ini, Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan terimakasih kepada panitia karena telah memilih Makassar sebagai Tuan rumah pelaksanaan FinExpo 2023.
Walaupun kondisi kota Makassar saat ini dibeberapa ruas jalan sangat padat, inilah bukti bahwa perputaran ekonomi di kota Makassar baik.
“Jika melihat data pertumbuhan ekonomi kota Makassar tahun 2022 Makassar mencapai 8,9% jauh diatas Nasional dan tahun 2023 pun cukup baik, hingga agustus 2023 Makassar sudah mencapai 5,4%,” ujar orang nomor 1 di Makassar
Lanjut kata DP sapaan akrapnya ada 2027 lorong yang dibentuk dan dihidupkan pemerintah kota untuk melahirkan umkm-umkm yang menjadi penopang ekonomi Makassar, melahirkan inkubator umkm sehingga lahir dan bertumbuh startup-startup.
“Tema BIK 2023 malam ini yakni Akses Keuangan Merata Keluarga Sejahtera sejalan dengan program pemerintah, melahirkan umkm-umkm mulai dari lorong-lorong masyarakat berpenghasilan akhirnya membantu perekonomian keluarga,” ujarnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan(OJK) Sulampua Darisman dalam sambutannya mengungkapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah provinsi Sulsel dan perbankan, berkomitmen memberi kemudahan masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani, peternak, nelayan dan penjual ikan atau pagandeng bale/juku.
”Saat ini sudah ada skema kerjasama Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dengan OJK dan perbankan, dalam hal ini BRI, BNI, Mandiri, Sulselbar dan BSI, untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh KUR,”kata Kepala OJK Regional VI Sulampua, Darwisman saat membuka BIK 2023, Sabtu (28/10/2023) malam.
Menurut Darwisman, masyarakat bisa dengan mudah mengakses KUR untuk budidaya pisang cavendis, yang dibayarkan setelah panen, dengan bunga 6 persen pertahun, KUR usaha mikro dengan plafom anggaran maksimal Rp100 juta perhektare.
Juga akses KUR super mikro untuk pak gandeng bale atau juku’ dengan plafon anggaran maksimal Rp10 juta, dengan bunga hanya 3 persen.
Darwisman mengaku sangat bersyukur dengan adanya terobosan baru Pj Gubernur Sulsel, mempermudah masyarakat petani, nelayan, peternak bahkan pak gandeng juku’ untuk mendapatkan pinjaman modal dengan skema KUR.
“Kami sangat sangat bersyukur ada sebuah terobosan baru, yang didorong oleh bapak Pj Gubernur Sulsel,” ujarnya.
Ia berharap, setiap daerah bisa membangun pertumbuhan ekonomi baru, lewat skema KUR tersebut.
Apalagi, saat ini masih tersedia Rp8 triliun dari lima perbankan, siap memberikan pinjaman kepada masyarakat.
“Ini kita sudah bangun ekosistem ekonomi, kita sudah membangun ekosistem mulai dari hulu sampai ke hilirnya,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, terimakasih kepada pimpinan OJK Wilayah Sulampua, atas responnya terhadap kebutuhan masyarakat Sulsel, yang berprofesi sebagai pa gandeng ikan.
“Sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, saya mengucapkan terimakasih kepada pimpinan OJK wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua dan tim,” ungkap Bahtiar.(**)