ELINE.ID,MAKASSAR – Otoritas Jasa Keungan (OJK) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat adanya peningkatan fintech atau pinjaman online (Pinjol).
Menurut data yang berhasil di rangkum OJK, ada peningkatan pinjaman Online yang signifikan pada akhir 2023 yakni mencapai Rp1,182 triliun.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengakui pinjol atau Fintech P2PL (Berizin) di Sulsel meningkat, sejalan dengan Jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 375,467.
“kami berharap nasabah bisa mengukur kemampuan bayar dan nilai pinjaman sehingga kejadian- kejadian yang tidak diinginkan dapat di hindari,” ujarnya saat menggelar Jumpa Pers, Selasa (26/3/2024).
Lanjut kata Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, fintech P2PL di Sulawesi Selatan mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari peningkatan jumlah outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 16,46 persen yoy.
“Rp1,18 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 1,79 persen di tengah penurunan jumlah rekening sebesar -3.62 persen menjadi 375.467 rekening,” jelasnya.
Pada 2020 tercatat ada Rp 307 miliar pinjaman dengan 500.376 rekening aktif, lalu 2021 tumbuh Rp 618 miliar namun rekening alami penurunan 212.571.
Kemudian, 2022 pinjaman meningkatkan drastis mencapai Rp 1.015 Triliun dengan 389.568 rekening, lalu pada akhir 2023 tercatat Rp 1.182 Triliun dengan 375.647 rekening aktif.
“Harapannya masyarakat tidak menggunakan pinjaman online apalagi pinjol ilegal untuk kebutuhan hari raya atau lebaran,” tutupnya.