ELINE.ID,MAKASSAR – Walaupun pelaksanaan operasi SAR dapat berjalan dengan baik namun permasalahan kerap terjadi dalam penyelenggaraan operasi SAR. Hal ini mempengaruhi valuasi keberhasilan tingkat respons pada setiap tahapan kondisi kedaruratan.
Persamaan persepsi atas suatu metode dan prosedur layanan jasa pencarian dan pertolongan tanpa mengenal batas wilayah perlu ditentukan dengan lebih baik agar tercipta sistem yang lebih efektif dalam setiap penyelenggaraan operasi SAR.
Kantor Pusat Basarnas, 43 Kantor Pencarian dan Pertolongan, Balai Pelatihan Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan, Kementerian/Lembaga, Akademisi, Sektor Privat, komunitas relawan serta Instansi/Organisasi Potensi Pencarian dan Pertolongan bertatap muka di Hotel Claro, pada 23 s.d 25 April 2024 untuk mengikuti kegiatan Sesi Pembelajaran Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan Pada Tanggap Darurat Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia di Tingkat Nasional dan Internasional.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsdya TNI Kusworo mengatakan dalam sambutannya bahwa Sesi pembelajaran yang dimaksud bertujuan untuk meningkatan sistem koordinasi dan mekanisme penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia yang nantinya akan menjadi pedoman dalam pembuatan Standard Operating Procedures (SOP).
“Bertujuan untuk semakin memperkuat dan menegaskan bahwa Basarnas melalui sesi pembelajaran ini akan melakukan peninjauan atas pelaksanaan operasi Pencarian dan Pertolongan yang dilaksanakan secara nasional dan internasional,” ujar Marsdya TNI Kusworo.
Dan dengan melalui sesi pembelajaran yang diikuti oleh 43 Kantor Pencarian dan Pertolongan dan Balai Pelatihan Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan akan berbagi kesepahaman, memperkaya pengetahuan dan pengalaman atas pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang terjadi di masa lampau.
Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari di Hotel Claro, Jl. Pettarani, Makassar mulai 23 April – 25 April 2024 sebelumnya di buka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad. Dan Deputi Sekretariat Kabinet RI, Kedeputian bidang politik, hukum dan keamanan, Purnomo Sucipto. Dan dihadiri oleh sejumlah Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan dan stakeholder sar.
Adapun narasumber yang hadir yaitu Kementrian ESDM, Dwinanto Herlambang, Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Hartanto Sanjaya, Kementrian Luar Negeri, Fajar Nuradi, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaa, Ma’fud Salayunlayl dan Marrysa Nurina, BNPB, Yustam, PT ESRI Indonesia, Azmi, ICRC , Dr. Sari, serta Dosen Universitas Indonesia Departemen Geografi, Satria Indratmoko.