Andi Seto Asapa (ASA) juga  ditemani sejumlah kerabatnya. Salah satunya saudara iparnya, Andi Nurhaldin, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar yang juga putra tokoh politik nasional dari Partai Golkar, HAM Nurdin Halid.

Saat ditanya apakah nobar ini bagian dari komunikasi politik jelang Pilkada Makassar 2024, baik ARA, maupun mantan Bupati Sinjai itu kompak menjawab hanya silaturahmi biasa.

“Ini hanya silaturahmi biasa. Tidak membahas secara serius soal politik. Kebetulan keluarga besar kami sejak dulu sudah bersahabat. Nah kebetulan juga Timnas Indonesia U23 lagi berjuang lolos Olimpiade Paris 2024. Kita sepakatlah sama-sama nobar. Kita juga sama-sama hobby sepakbola. Sebagai warga negara Indonesia tentu kita wajib mendukung Timnas U23,” jelas Ketua DPC Partai Demokrat Makassar, ini.

‘’Saya kira ini momentum yang tidak bisa kita lewatkan. Nobar ini juga sekaligus moment kita kumpul-kumpul sembari terus menjalin bersilaturahmi  dengan teman-teman,” tambah ARA yang diamini ASA.

ARA dan ASA juga tidak menampik tengah menjalin komunikasi politik jelang Pilkada Makassar 2024. “Kami berdua sudah lama bersahabat. Terkait seperti apa dan  bagaimana, nanti kita lihat. Yang pasti hubungan silaturahmi kami tidak putus. Itu yang penting,” katanya.

Mengelolah PSM Makassar

Dunia sepakbola bagi keluarga ARA dan ASA bukan sesuatu yang baru bagi mereka. Utamanya dalam pengelolaan manajemen PSM Makasar. ARA, misalnya. Pernah menjadi Bendahara PSM  Makassar musim kompetisi 2001 – 2003.

Saat itu kakak sulungnya, A Reza Ali mengambil alih pengelolaan PSM Makassar usai Nurdin Halid membawa tim kebanggan masyarakat Sulsel ini juara musim kompetisi 1999-2000.

Saat itu salah satu kakak kandungnya ST Diza Rasyid Ali menjadi manajer Juku Eja setelah sempat juga memanajeri Persija Jakarta.

Andi Seto pun demikian. Ayahnya yang juga mantan Bupati Sinjai dua periode (2003-2013) almarhum Andi Rudiyanto Asapa juga pernah menjadi bagian dari manajemen Juku Eja. Bahkan selama beberapa musim.

Berawal ketika Ande Latif menangani PSM di era musim kompetisi 1991 – 1992. Tokoh politik berlatar belakang advokat yang cukup vokal ini dipercaya menjadi konsultan hukum di manajemen Pasukan Ramang.

Begitu juga saat mertua Andi Seto yakni Andi Nurdin Halid, mengelolah PSM musim 1995-1997 dan 1999-2001, hingga membawa Juku Eja juara dan menjadi gelar pertamanya di Liga Indonesia. Sebagai pengacara yang cukup disegani di negeri ini, Andi Rudiyanto Asapa tetap ada di dalam manajemen.

Di negeri ini nama Nurdin Halid – sang mertua – di dunia sepakbola juga cukup dikenal. Selain sebagai pengusaha, politikus juga administrator sepak bola Indonesia, Nurdian Halid juga pernah menjadi Ketua Umum PSSI periode 2003 – 2011.

Di jaman Latinro Latunrung, kerabat dekat Adi Rasyid Ali mengelolah PSM musim kompetisi 1997-1998, ayah Andi Seto juga tak tergantikan di manajemen.

Sebelum terjun ke dunia politik lalu berlabuh di Partai Gerindra, Latinro Latunrung adalah seorang pengusaha sukses. Dia kemudian terpilih menjadi Bupati Enrekang dua periode. Selama mengelolah kerajaan bisnisnya dan menjadi Bupati Enrekang, Andi Rudiyanto Asapa tetap dipercaya menjadi konsultan hukumnya.

Kedekatan keluarga ARA dan ASA yang terjalin sejak puluhan tahun lalu tidak luntur hingga saat ini. Bahkan Harpen Reza Ali, ponaan ARA, bersahabat dekat dengan Andi Seto. Juga dengan putra-putri Nurdin Halid, Andi Nurhaldin bersaudara.

‘’Hubungan kekerabatan dan persahabatan kami bukan baru kemarin. Sejak dulu sudah terjalin. Terkait Pilkada Makassar, kebetulan kita sama-sama punya ikhtiar. Soal bagaimana kedepannya, semua kita serahkan kepada Tuhan sebagai maha penentu,” kata ARA dan ASA