News

Kekeringan di Bontoala, Warga Keluhkan Krisis Air Bersih yang Berkepanjangan

×

Kekeringan di Bontoala, Warga Keluhkan Krisis Air Bersih yang Berkepanjangan

Sebarkan artikel ini

ELINE.ID, MAKASSAR Warga di Jalan Bungaejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tengah menghadapi krisis air bersih yang semakin mengkhawatirkan.

Sejak bulan Maret, pasokan air bersih menjadi sangat terbatas, terutama pada siang hari, akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Kondisi ini menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka sehari-hari.

Kekhawatiran warga semakin meningkat seiring dengan minimnya pasokan air dari PDAM.

Dalam situasi seperti ini, warga berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah untuk mengatasi krisis yang terjadi.

Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir Arif, menjelaskan pihak kecamatan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan mendata warga yang membutuhkan air bersih.

“Biasanya kami mendata dulu warga yang membutuhkan air, kemudian melaporkannya ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) karena mereka memiliki tandon dan mobil tangki untuk mengambil air dari PDAM,” ujar Muhajir, Minggu (14/7/2024)

Muhajir juga menyampaikan bahwa pihaknya rutin mengadakan rapat koordinasi sebagai persiapan menghadapi musim kemarau panjang tahun ini.

“Pengalaman kami sebelumnya, RT/RW melaporkan situasi di wilayah mereka ke lurah, kemudian kami tindaklanjuti. Ini adalah cara kami memastikan setiap warga mendapatkan bantuan air bersih,” tambahnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas berbagai langkah untuk menjamin pasokan air bersih bagi warga. Salah satu langkah yang diusulkan adalah penjadwalan pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga yang terdampak.

Nurul, salah seorang warga Bungaejaya, menjelaskan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius.

“Kami sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Anak-anak sulit mandi, kami kesulitan mencuci, apalagi memasak. Semoga pemerintah segera mengirim bantuan air bersih untuk kami,” ujarnya.

Dengan adanya data yang lengkap dan jelas dari setiap RT/RW, diharapkan BPBD dapat segera menjadwalkan pengiriman air bersih ke wilayah yang terdampak. Langkah ini diharapkan mampu meringankan beban warga selama musim kemarau ini.

Krisis air bersih ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sumber daya air yang baik dan persiapan yang matang dalam menghadapi musim kemarau.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi jangka panjang agar krisis serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Sementara itu, warga tetap berharap agar bantuan air bersih dapat segera tiba.

“Kami hanya ingin air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga pemerintah cepat tanggap dan segera mengirim bantuan,” harap Nurul dengan penuh harapan. (rmgr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *