ELINE.ID,MAROS — Fieldtrip merupakan kegiatan pembelajaran luar sekolah yang dapat memberikan pengalaman edukatif yang menyenangkan bagi siswa. SD Islam Athirah Makassar pada Rabu (09/10/2024) mengadakan fieldtrip ke Penangkaran Kupu-Kupu Bantimurung, Kabupaten Maros. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada keanekaragaman hayati, khususnya tentang kupu-kupu dan ekosistemnya.
Selama kunjungan, para siswa diajak untuk berkeliling penangkaran, menyaksikan berbagai jenis kupu-kupu yang sedang berkembang biak dan belajar tentang proses metamorfosis. Mereka juga mendapatkan penjelasan dari pemandu tentang pentingnya konservasi dan perlindungan habitat kupu-kupu.
Setelah mendengarkan penjelasan pemandu, siswa-siswi diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisi beberapa pertanyaan dan tugas terkait informasi yang telah mereka terima. Dengan semangat, mereka mengisi LKPD tersebut, menggali lebih dalam tentang kupu-kupu, serta mencatat hal-hal menarik yang mereka lihat selama kunjungan.
Dalam rangkaian kegiatan, siswa juga melakukan tadabbur alam, yaitu merenungkan keindahan dan keajaiban ciptaan Allah SWT melalui pengamatan langsung terhadap kupu-kupu dan flora di sekitarnya. Dengan aktivitas ini, mereka diajak untuk lebih menghargai dan memahami peran penting setiap makhluk hidup dalam ekosistem.
Kepala SD Islam Athirah Makassar, Khasan, S.Pd., M.M, menyatakan, “Kegiatan ini sangat penting untuk membangkitkan rasa cinta siswa terhadap alam. Melalui fieldtrip ini, kami berharap siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga merasakan langsung keindahan ciptaan Tuhan. Tadabbur alam adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami tanamkan di sekolah.”
Wali Kelas 4 Al Haqqu, Agustiana, S.Pd., mengungkapkan bahwa pelaksanaan fieldtrip kelas 4 di Bantimurung ini berlangsung dengan lancar serta tujuan utama dari fieldtrip dapat tercapai. “Alhamdulillah anak-anak dapat melihat secara langsung semua proses dari metamorfosis kupu-kupu, walaupun untuk jumlah kupu-kupu di penangkarannya sedikit berkurang karena musim kemarau,” ungkapnya.
Guru yang akrab disapa Ms Ana ini juga berharap agar pengalaman fieldtrip ini bisa mendorong para siswa untuk lebih mencintai lingkungan dan berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati.
Sebagai penutup kegiatan, diadakan juga lomba Ranking 1 yang menguji pengetahuan siswa tentang apa yang telah mereka pelajari selama fieldtrip. Lomba ini tidak hanya menambah keseruan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka secara kompetitif. (*)